Soal No. 1:
Pada hari Senin pagi, Anda bangun dari tempat tidur dan mempersiapkan diri untuk bekerja. Anda mengenakan pakaian terbaik dan sikap terbaik Anda dalam persiapan berjam-jam di depan. "Tidak buruk, mengingat hari Senin itu dicantumkan sebagai hari yang paling ditakuti dalam minggu ini ', seperti yang Anda pikirkan pada diri sendiri. Saat mengemudi ke kantor Anda, Anda melihat kegoyangan tiba-tiba dan kendaraan kemudian berhenti. Anda memutuskan untuk memberi atasan Anda telepon tapi tidak mendapat jawaban; Tidak ada respon dari kantor karena masih belum menjadi jam kerja reguler. Anda tidak punya pilihan selain membawa mobil Anda ke garasi mobil agar atasan Anda dengan marah menelepon Anda satu jam kemudian menanyakan tentang ketidakhadiran Anda yang tiba-tiba pada hari tersibuk dalam seminggu.

Masalah No. 2:
Di sinilah Anda, duduk di meja kantor Anda dan membayangkan pantai terindah di dunia dengan pasir putih mutiara ditambah beberapa pohon kelapa di belakang serta disertai cuaca yang cerah dan cerah. Semua ini sempurna jika bukan karena Anda harus mengisi formulir permohonan cuti secara manual dan dengan cermat menjelaskan alasan mengapa Anda harus mengambil cuti yang seharusnya di tempat pertama. Ditambah lagi, para staf di Departemen Sumber Daya Manusia selalu memberi Anda tampilan aneh kapan pun Anda menanyakan jumlah daun yang Anda miliki, membuat proses yang sudah rumit menjadi lebih canggung. Akhirnya, cuti Anda disetujui tapi ini segera meninggalkan rasa tidak enak di mulut Anda karena harus mengatasi ketidaknyamanan saat mengajukan sesuatu yang Anda inginkan.

Masalah nomor 3:
Sebagai manajer, Anda selalu tidak dapat menemukan staf Anda, baik sebelum musim liburan tertentu atau bahkan setelah masa liburan. Anda mulai bertanya-tanya apakah mereka benar-benar melompat keluar dari pekerjaan, namun sepertinya tidak ada yang mengeluh atau menyadarinya kecuali Anda sendiri. Anda memutuskan untuk mengambil masalah ke tangan Anda sendiri dan mulai bertanya-tanya. Setelah beberapa lama, yang terasa seperti keabadian, Anda sampai pada kesimpulan bahwa semua orang di sekitar Anda sama sekali tidak mengerti apa pun Anda. Setelah menyia-nyiakan cukup banyak waktu berharga Anda, Anda memilih untuk mengambil langkah mundur dan membiarkan segala sesuatunya berjalan dengan sendirinya, berpikir bahwa mungkin ini memang seperti itu dan semuanya normal.